JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Sebagaimana diketahui kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bagian dari pengembangan pariwisata di Indonesia, namun mengingat kebanyakan masih ke lautnya, tinggal bagaimana mengembangkan aktivitas di daratnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat mengunjungi Kampung Kaper di Desa Golo Bilas, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 10 Mei 2023.
“Kita tahu Labuan Bajo sendiri merupakan bagian dari pengembangan pariwisata di Indonesia dan kuncinya adalah bagaimana kita mengembangkan aktivitas di darat, karena memang banyak yang ke laut,” kata Angela.
“Jadi semoga pengembangan (potensi parekraf) Kampung Kaper oleh Otorita (BPOLBF) bisa menjadi bagian dari aktivitas dan daya tarik wisatawan ke depannya,” imbuhnya.
Kampung Kaper yang berjarak 7,4 kilometer dari Labuan Bajo ini memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis budaya khas Manggarai.
Angela mengungkapkan dengan mengemas kesenian tradisional secara baik, maka Kampung Kaper bisa menjadi salah satu pilihan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo untuk menyaksikan kesenian khas Manggarai.
“Jadi kalau wisatawan mau datang ke Labuan Bajo harus nonton tari caci di Kampung Kaper,” katanya.
Selain itu, Angela juga mengajak masyarakat Kampung Kaper untuk memanfaatkan momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 untuk mempromosikan potensi parekraf yang ada di kampung mereka.
“Semoga KTT ASEAN ini membawa manfaat bagi kita semua,” kata Angela.
Dalam kunjungan ini Wamenparekraf Angela didampingi Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Yohanes De Brito Titus Haridjati dan Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina.
KEMENPAREKRAF | EDITOR: EDDY PRASETYO