Pastikan Program RDF Tepat Guna, Pj. Gubernur Heru Tinjau PT Indocement

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 11 Juli 2023. - Foto : Pemprov DKI Jakarta
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Untuk memastikan hasil olahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dapat diaplikasikan secara tepat guna, sebagai bahan bakar, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 11 Juli 2023.

“Hari ini saya memastikan bahwa kunjungan yang diawali dengan melepas proses hasil RDF ke Indocement kemarin, bahwa dari pengiriman itu memang bisa diproses di sini. Dan tadi sudah dijelaskan oleh jajaran direksi Indocement bahwa ini akan konsisten dan terus-menerus,” ujar Pj. Gubernur Heru, dalam keterangannya, Selasa, 11 Juli 2023.

Dalam kunjungannya didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, Pj. Gubernur Heru juga menegaskan, RDF yang dikelola Pemprov DKI Jakarta di bawah Dinas Lingkungan Hidup beroperasi dengan baik.

“Indocement membeli hasilnya, yang saya sampaikan kemarin minimal 24 USD tergantung dari nilai kalornya. Sekali lagi saya memastikan bahwa RDF Pemda DKI berjalan. Kemarin kita melepas hasilnya, hari ini saya lihat langsung dan digunakan oleh Indocement,” tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menuturkan, pihak PT Indocement membutuhkan sekitar 2.500-3.000 ton RDF per hari. Melihat besarnya jumlah sampah itu, Asep mengungkapkan, hal itu akan sangat membantu mengurangi masalah sampah di Jakarta.

“Kami dari Dinas LH masih sangat optimis untuk terus dapat melanjutkan beberapa proyek RDF ke depannya. Pengiriman RDF dari Bantargebang dilakukan setiap hari. Hari ini dikirim 10 truk,” ujarnya.

Direktur PT Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, penggunakan RDF sebagai salah satu bahan bakar alternatif masih digunakan juga di luar negeri.

“Ini bukan proyek mimpi, kata Pak Gub ini bisa dibuktikan, dan ini proyek yang nyata. Ini juga sudah dilakukan di Eropa dan Turki, dan masih banyak negara lainnya  yang menggunakan untuk memecahkan masalah sampah, zero waste dengan investasi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan metode lain,” terang Asep.

REDAKSI | EDITOR: EDDY PRASETYO