TANHANANEWS.COM, Jakarta — Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP PPM) Berto Izaak Doko menyampaikan apresiasi keberhasilan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam gelaran KTT G20 di Bali dengan seruan hentikan peperangan.
Hal tersebut disampaikan Berto dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/11/2022).
“2022 menjadi tahun bersejarah, Indonesia sebagai pemegang mandat Presidensi G20 untuk pertama kalinya yang merupakan satu-satunya perwakilan ASEAN yang mampu memimpin forum antarnegara untuk memperoleh solusi bersama terkait kondisi ekonomi global,” kata Berto.
Lebih lanjut, Ketum PPM menyinggung pernyataan Presiden Jokowi tentang seruan penghentian perang, ini membuktikan bahawa Presiden Jokowi mampu mengimplementasikan amanat pendiri bangsa Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 di alinea pertama (Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan – Red)
Serta dalam alinea selanjutnya disebutkan “… ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…..“).
“Dihadapan peserta KTT G20 Presiden Jokowi meminta negara-negara G20 untuk mendorong penciptaan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia melalui penegasan bahwa perang harus segera dihentikan. Ini sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945,” ujar Berto.
Ketum PPM berharap agar hasil kesepakatan pertemuan KTT G20 dapat menjadi acuan negara-negara dunia untuk membangun kondusifitas sebagai upaya dalam menghadapi berbagai krisis global dimasa-masa mendatang.
Dikutip dari BPMI Setpres, Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sesi III, di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11/2022) siang menyampaikan pernyataan “Stop the war. I repeat, stop the war. Lot is at stake. Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik. Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia,”.
Pada pernyataan persnya di Media Center G20 Bali, Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Kepemimpinan Indonesia telah menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leaders’ Declaration yang awalnya diragukan oleh banyak pihak.
Deklarasi tersebut terdiri dari 52 paragraf. Dari sejumlah paragraf tersebut, ujar Presiden, terdapat satu paragraf yang sangat diperdebatkan, yaitu terkait pernyataan sikap terhadap Perang di Ukraina. Namun, melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.
“Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial,” ujar Presiden Jokowi.
Rangkaian G20 dibawah presidensi Indonesia resmi berakhir setelah melewati Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) selama dua hari di Bali, Rabu (16/11/2022).
Presiden Jokowi secara resmi menyerahkan tongkat presidensi G20 kepada India selaku pemegang presidensi G20 selanjutnya.
REDAKSI | EDITOR : EDDY PRASETYO