Surat Terbuka Cucu Veteran RI untuk Presiden Jokowi

Zulfikar Fuad (Dok. Pribadi)
Waktu Baca : 6 minutes

Saatnya Kerahkan Seluruh Kekuatan Bangsa untuk Bela Negara Atasi Wabah Corona

Yth Presiden RI Ir. Joko Widodo

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sehat dan sejahtera untuk kita semua.

Semoga Bapak Presiden beserta keluarga selalu dikarunia kesehatan, kekuatan dan perlindungan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakasih dan Mahasayang, dalam mengemban tugas negara, memimpin pemerintahan dan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.

Melalui surat ini, izinkan saya sebagai pemuda Indonesia dan cucu veteran pejuang Republik Indonesia menyuarakan kegelisahan kami atas bencana wabah Covid-19 yang melanda Indonesia selama 1,5 tahun terakhir, sekaligus memenuhi hak kami untuk mengemukakan pendapat yang kiranya bermanfaat membantu pemerintah dan rakyat, dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dan mencegah terus bertambahnya korban rakyat yang terpapar dan meninggal dunia.

Saya sungguh terharu dengan upaya Bapak Presiden yang tanpa kenal lelah dan kalah, terus bekerja keras, mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi pandemi dan dampaknya bagi rakyat Indonesia. Tak hanya bekerja di Istana Negara, sejak awal pandemi terjadi hingga hari-hari ini, Bapak Presiden keliling daerah untuk memastikan program vaksinasi dan pembagian obat gratis berjalan sesuai harapan. Sampai-sampai Bapak Presiden siang-malam blusukan dari gang ke gang, mengetuk pintu rumah warga untuk memastikan keadaan rakyat, seraya menyalurkan bantuan sembako dan obat-obatan di tengah rakyat menghadapi ketidakpastian, keterpurukan ekonomi dan kehilangan penghasilan.

Bapak Presiden yang saya cintai,

Sebagai rakyat, saya termasuk yang harap-harap cemas ketika menyaksikan Bapak Presiden dari layar kaca menyampaikan pengumuman tentang kelanjutan PPKM Darurat kemarin malam, Selasa (22/7/2021). Kami memahami, mengambil keputusan mengakhiri atau memperpanjang PPKM Darurat bagi Bapak Presiden adalah hal yang sulit, karena sensitif bagi sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya yang bekerja dan menggantungkan penghasilannya dari sektor informal seperti buruh harian, pedagang kaki lima, sopir angkot, petani, nelayan dan lain sebagainya. Mereka tidak bisa berhenti bekerja sekalipun hanya untuk satu hari karena uang yang didapat pada hari itu sangat dibutuhkan untuk menyambung hidup keluarga untuk hari berikutnya. Bagi mereka tak bekerja sehari bisa berarti keluarganya terancam meninggal dunia. 

Syukur alhamdulillah Bapak Presiden mendengar jeritan rakyat, khususnya mereka yang kehilangan penghasilan akibat penerapan PPKM Darurat. Meski terpaksa memperpanjang PPKM Darurat selama 5 hari hingga tanggal 25 Juli 2021 demi mencegah meluasnya penyebaran virus corona sesuai saran epidemiolog dan banyak pihak, Bapak Presiden telah menyiapkan anggaran bantuan sosial tambahan sebesar Rp 55 triliun rupiah untuk rakyat yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Kami berharap anggaran tersebut dapat segera disalurkan kepada rakyat dalam bentuk sembako dan obat-obatan yang hari-hari ini sangat dibutuhkan.

Bapak Presiden yang saya kagumi,

Selasa malam, usai Bapak Presiden menyampaikan pengumuman dengan perasaan yang teramat berat karena terpaksa memperpanjang PPKM Darurat demi keselamatan bangsa dan negara Indonesia, saya membaca data perkembangan dan terkejut begitu mengetahui jumlah rakyat Indonesia yang menjadi korban meninggal akibat Covid-19 bertambah 1.280 dalam sehari. Pada pukul 21.15 WIB, Worldometers  melaporkan bahwa Indonesia berada di urutan teratas sementara di dunia dalam hal penyumbang angka kematian terbesar dalam sehari akibat Covid-19, di atas Rusia yang berada di urutan kedua dengan 784 kasus dan Iran di urutan ketiga dengan 250 kematian. 

Sejujurnya, kenyataan yang menyedihkan ini membuat saya sebagai rakyat dan pemuda bangsa sangat sedih, terpukul, dan cemas tentang nasib bangsa dan negara Indonesia di hari-hari berikutnya, jika setiap hari ribuan rakyat Indonesia meninggal dunia akibat terpapar virus corona. Walaupun saya bukan siapa-siapa, saya punya hati yang hidup dan peka, sehingga semalaman saya tak bisa tidur memikirkan masa depan rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, didorong kegelisahan dan kekhawatiran yang amat besar akan nasib bangsa dan negara, pada hari ini saya memberanikan diri menulis surat terbuka kepada Bapak Presiden untuk menyampaikan saran dan masukan di tengah situasi negara dalam kegentingan. Semoga Bapak Presiden dan jajaran pemerintah di semua tingkatan bersedia menerima saran saya yang hanya rakyat jelata, semata-mata demi kesemalatan bangsa dan negara, dan memaafkan kelancangan saya yang terpaksa menulis surat terbuka.

Bapak Presiden yang saya hormati,

Sejak virus Corona masuk ke Indonesia di awal 2020 dan kemudian meluas ke seluruh Indonesia menjadi pandemi, saya bersama rekan-rekan Komunitas Mari Sejahterakan Petani (MSP) Indonesia dan pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP PPM) terpanggil membantu pemerintah dan rakyat mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 dan bertambahnya korban yang bertumbangan. 

Bersama Ketua Umum Pemuda Panca Marga (PPM) Bapak Berto Izaak Doko, beserta pengurus PPM di pusat dan daerah, didukung Pembina MSP Indonesia Bapak Ir. Surono Danu dan pengurus MSP Indonesia di pusat dan daerah, sejak Juni 2020 kami bergerak di lapangan mensosialisasikan protokol kesehatan, membagikan sembako dan masker, serta mendonasikan lebih dari 10 ribu botol minuman herbal yang terbuat dari bahan alami asap cair tempurung kelapa untuk mencegah dan mengobati warga dari paparan virus corona ke warga masyarakat, TNI, Polri, tenaga kesehatan, dan wartawan di Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Hasilnya alhamdulillah patut disyukuri, daya tahan tubuh warga, wartawan, tenaga kesehatan dan jajaran pemerintah yang mengonsumsi minuman herbal asap cair tempurung kelapa tersebut meningkat, bahkan sebagian besar warga tak mampu yang telah dinyatakan positif terpapar Covid-19 berhasil sembuh dan dapat beraktifitas seperti sedia kala setelah mengonsumsi herbal asap cair tempurung kelapa yang kami bagikan gratis.

Bapak Presiden yang saya muliakan,

Mengetahui manfaat asap cair tempurung kelapa terbukti efektif mencegah dan mengobati warga dari infeksi Covid-19, selanjutnya fakta ini kami sampaikan kepada pejabat tinggi negara, baik sipil maupun militer, di daerah dan pusat, dari Lampung sampai Jawa Timur, baik secara langsung maupun via surat dan pesan singkat di telepon seluler. 

Kami berharap kebenaran ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memproduksi asap cair tempurung kelapa secara massal dalam skala besar untuk dibagikan gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, sebagai obat herbal untuk mencegah dan mengobati rakyat dari infeksi Covid-19. Terlebih mengingat biaya pengadaan bahan bakunya murah dan produksinya mudah, cukup menggunakan mesin produksi sederhana skala usaha rumah tangga dengan melibatkan petani dan pemuda desa di daerah penghasil buah kelapa.

Namun sayangnya, hingga hari ini di tengah memuncaknya jumlah rakyat yang menjadi korban pandemi Covid-19, belum ada satu pun pejabat yang kami ketuk hatinya tergugah dan berinisiatif untuk memproduksi asap cair tempurung kelapa dalam skala besar dan membagikan gratis kepada rakyat Indonesia. 

Bapak Presiden yang kami teladani,

Perlu kami sampaikan, bahwa minuman herbal asap cair tempurung kelapa yang kami bagikan gratis kepada masyarakat selama ini diproduksi oleh petani dan pemuda desa di bawah pengawasan Bapak Ir. Surono Danu, tokoh pertanian dan tanaman obat Indonesia, sosok yang Bapak Presiden kenal baik jauh sebelum Bapak menjabat Walikota Surakarta. Bapak Surono Danu lah yang selama ini menginisiasi dan memasyarakatkan asap cair tempurung kelapa sebagai herbal untuk mencegah dan mengobati warga dari infeksi Covid-19. Selama lebih dari 30 tahun, Bapak Surono Danu bekerja mendampingi petani tanpa lelah dan pamrih dalam bentuk apa pun. Bahkan sampai dengan hari ini, Bapak Surono Danu masih tinggal di rumah sederhana yang sama dan mengendarai sepeda motor, agar dapat terus bekerja bersama petani tanpa jarak yang membatasi.

Dari Bapak Ir. Surono Danu,  kami mengetahui bahwa asap cair tempurung kelapa sudah berabad-abad dikonsumsi nenek moyang bangsa Indonesia sebagai minuman herbal antivirus dan bahan pengawet makanan alami, sehingga tak perlu dikhawatirkan penggunaaanya untuk mencegah dan mengobati warga dari infeksi Covid-19 sepanjang dikonsumsi sesuai aturan pakai. Sejauh ini belum ada bukti efek samping bagi tubuh manusia yang mengonsumsi asap tair tempurung kelapa, sebaliknya justu badan merasakan lebih sehat dan fit, bahkan mampu menyembuhkan warga terpapar Covid-19 dalam waktu 2 hari. Dalam hal ini, waktu yang dibutuhkan untuk pengobatan dari infeksi Covid-19 menggunakan obat herbal asap cair tempurung kelapa tergantung kondisi fisik dan penyakit penyerta dalam tubuh korban masing-masing. Pengalaman kami membuktikan waktu tercepat adalah 6 jam dan waktu terlama adalah 5 hari.

Bapak Presiden yang saya banggakan,

Satu-satunya harapan kami hanyalah Bapak Presiden yang kami yakini terus bekerja keras memutuskan dan berbuat yang terbaik untuk keselamatan rakyat, bangsa dan negara dari pandemi Covid-19. Kami berharap Bapak Presiden mempertimbangkan saran kami, bahwa untuk mengakhiri pandemi Covid-19 tak cukup menggunakan sumber daya tenaga kesehatan, TNI/Polri dan jajaran pemerintah pusat hingga daerah yang terbatas, terlebih mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terancam nyawanya dari paparan Covid-19 adalah sebanyak 271 juta jiwa. Kita semua memahami, virus corona menyerang tanpa kenal usia dan batas negara atau desa. Semua warga negara Indonesia kini sedang terancam nyawanya.

Terlepas dari kontroversi asal-usul virus corona, berasal dari binatang atau buatan manusia, kenyataannya adalah dunia dan Indonesia sedang menghadapi perang dunia ke-III berupa perang biologi melawan musuh yang tak terlihat yakni virus corona yang mengancam keselamatan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya Bapak Presiden mengerahkan seluruh kekuatan komponen bangsa untuk membuktikan kecintaan kepada bangsa dan dan negara Indonesia, dengan melalukan aksi bela negara sesuai kapasitas dan kemampuannya masing-masing. 

Dalam hal ini, terutama mengerahkan pemuda bangsa sebagai komponen cadangan strategis bela negara tanpa harus seluruhnya mendapatkan latihan dasar militer terlebih dahulu, karena musuh yang kita hadapi adalah virus corona. Para pemuda bangsa dapat berperan serta dalam pencegahan dan pengobatan warga yang terpapar covid-19, dengan bekerja bersama petani memproduksi dan mendistribusikan obat herbal asap cair tempurung kelapa kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Kita semua bangsa Indonesia perlu kembali mengenang kisah heroik, bagaimana ayahanda veteran pejuang di seluruh Indonesia bersatu bersama rakyat merebut kemerdekaan RI dengan menggunakan senjata seadanya, termasuk bambu runcing. Kisah ini adalah fakta sejarah yang dapat kita jadikan rujukan untuk tak mempersoalkan senjata yang digunakan untuk menumpas Covid-19, termasuk penggunaan obat herbal yang telah terbukti efektif menjadi senjata biologi untuk mencegah dan mengobati dari infeksi Covid-19. 

Sebaliknya, kami berharap Bapak Presiden menggunakan momentum memuncaknya jumlah korban pandemi hari-hari ini untuk mengerahkan seluruh kekuatan rakyat, terutama petani dan pemuda desa, untuk memproduksi obat herbal asap cair tempurung kelapa dalam skala besar dan mendistribusikan secara masiv kepada rakyat Indonesia. 

Demikianlah suara kami, cucu veteran pejuang Republik Indonesia, mewakili kegelisahan pemuda dan rakyat Indonesia.  Semoga Bapak Presiden beserta jajaran pemerintah terpanggil untuk menindaklanjuti saran kami, sekali lagi demi keselamatan bangsa dan negara Indonesia.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat kami,

Zulfikar Fuad

*Cucu veteran pejuang Republik Indonesia Mohammad Hayat, Ketua Bidang Humas PP Pemuda Panca Marga/Dansatgas Anticovid-19 Korps Yudha Putra Pemuda Panca Marga.