JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Dalam acara dialog dengan CNBC Indonesia TV terkait makna lebaran, evaluasi sementara arus mudik, dan review arus balik secara daring pada Rabu, 26 April 2023, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut bahwa masih ada beberapa catatan dalam pelaksanaan arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2023 ini.
“Kita harus tuntaskan masalah rest area untuk di wilayah jalur tol, yang memang perlu ada terobosan-terobosan untuk mengatasi betapa luar biasa kebutuhan para pemudik terhadap pelayanan rest area saat masa mudik lebaran ini,” ucap Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan adanya over optimum didalam menyediakan fasilitas terutama untuk penyebrangan dari pulau jawa ke Sumatera atau sebaliknya. Oleh karena itu, ia melakukan beberapa perubahan kebijakan dalam pengelolaan angkutan penyebrangan.
“Jadi, ada beberapa Policy Adjusment yang kita lakukan termasuk juga pengaturan penyebrangan sepeda motor yang dapat dilakukan melalui Pelabuhan Panjang dan Bakauheni sehingga nantinya tidak terjadi penumpukan volume kendaraan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Menko Muhadjir menyebut untuk musim mudik lebaran tahun ini angka kecelakaan turun sebesar 39 persen.
Sedangkan angka kematian turun sangat signifikan sebesar 72 persen dibanding arus mudik pada tahun 2022 lalu.
Ia mengutarakan ada satu hal yang harus menjadi perhatian bersama yakni perilaku pemudik. Hal tersebut menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap penanganan arus mudik maupun arus balik saat ini.
“Itu saya kira memiliki kontribusi sekitar 50 persen lebih. Jadi kalo mereka bisa mendisiplinkan diri, rajin mencari informasi berbagai macam kebijakan dari pemerintah, dan mematuhi anjuran dari pemerintah. Saya rasa kita bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Adita Irawati selaku Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenhub, bagaimana angka kecelakaan dapat turun secara drastis melalui edukasi terkait keselamatan transportasi kepada para pemudik secara reguler.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan kendaraan umum sebelum beroperasi.
“Dari kendaraan umum sendiri memang dari awal sejak bulan Februari kita sudah turun kelapangan untuk melakukan rem check atau memastikan kelayakan operasional dari kendaraan-kendaraan umum baik itu udara, kereta api, maupun yang ada di kapal,” ujarnya.
SUMBER: KEMENKO PMK | EDITOR: EDDY PRASETYO