Ratusan Aparat Gabungan Siaga Antisipasi Warga Duduki Kantor Gubernur Papua

Ratusan aparat TNI-Polri diterjunkan untuk mengantisipasi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (28:6). Ilustrasi (ANTARA FOTO:Gusti Tanati)
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Kapolres Jayapura, Kombes Gustav R. Urbinas mengatakan ratusan aparat gabungan TNI-Polri diterjunkan sejak kemarin, disiagakan unjuk mengantisipasi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua yang akan digelar hari ini, Senin (28/6/2021)

“Disiagakan guna mengantisipasi aksi demo yang akan dilaksanakan oleh Koalisi Rakyat Papua di Kantor Gubernur Provinsi Papua,” kata Gustav saat dikonfirmasi.

Ratusan aparat gabungan itu akan ditempatkan di empat titik, yakni Perumnas III, Expo, Abepura dan Taman Imbi Kota, Jayapura.

Gustav mengatakan pihaknya melarang demonstrasi selama masa pandemi Covid-19. Terlebih kasus positif virus corona di wilayah Jayapura pun tengah meningkat.

Selain itu, kata Gustav, pihaknya juga perlu mewaspadai kemunculan varian baru Covid-19 yang mulai menyebar di Papua.

“Sudah menerima surat izin keramaian dari Koalisi Rakyat Papua, namun kami menolak izin tersebut dengan mengeluarkan STTP dengan penjelasan tidak merekomendasikan aksi demo tersebut,” ujarnya.

Gustav memastikan akan membubarkan massa apabila tetap memaksa turun ke jalan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami berharap, masa aksi agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan demonstrasi dengan menduduki kantor Gubernur,” katanya.

Aksi ini mencuat usai Kementerian Dalam Negeri menunjuk Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana harian Gubernur Papua.  Hal itu dilakukan lantaran Gubernur Papua, Lukas Enembe telah menjalani pengobatan di Singapura. Dance sebelumnya menjabat sebagai sekretaris daerah provinsi tersebut.

Kekosongan kepemimpinan itu tak bisa diwakili oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal yang sudah meninggal dunia.

Mengetahui hal tersebut, Lukas berang. Ia mengaku akan melaporkan Kemendagri di bawah kepemimpinan Mendagri Tito Karnavian kepada Presiden Joko Widodo.

Sejumlah warga bahkan sempat menyegel ruang kerja yang diduga milik Lukas. Dalam rekaman video yang beredar, massa tak terima ada penunjukan Plh Gubernur.

Sementara dalam rekaman video lainnya, warga juga meminta agar tak ada aktivitas di ruangan Gubernur Papua. Ruangan itu diduga sempat digunakan Dance sebagai Plh Gubernur.

Sumber : CNNIndonesia