TANHANANEWS.COM, Jakarta — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan pentingnya pencegahan stunting di masa pandemi Covid-19. Jangan sampai kondisi ibu hamil terabaikan lantaran bidan sibuk mengurus pasien Covid-19.
Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat koordinasi ‘Rembug Desa’ secara virtual dengan para Kades se Kabupaten Karanganyar, Bupati dan Satgas Covid-19, Selasa (27/07/2021).
Ganjar Pranowo mengingatkan pada kades dan bidan untuk mengontrol kesehatan ibu hamil yang ada di desanya. Ia tak menginginkan potensi stunting terlupakan karena fokus pada pandemi.
“Bidan desa harus mengontrol ibu hamil. Terutama potensi stunting,” katanya.
“Selalu ada dari sekian ibu hamil punya masalah kandungan. Nah ini saya minta kepada mereka untuk melakukan kontrol itu. apakah biasanya masalah anemia, ada kelainan di kandungan atau masalah kesehatan,” imbuhnya.
Menurut orang nomor satu di Pemprov Jateng ini, deteksi stunting sejak dini bagi ibu hamil sangat menentukan kesehatan bayinya dan kesempurnaan tumbuh kembang anak. Ia tak menampik daya beli masyarakat menurun akibat pandemi.
Hal itu berpengaruh pada pemenuhan nutrisi untuk pencegahan stunting. Karenanya, pencagahan stunting menjadi prioritas karena perkembangan anak sangat penting bagi masa depan bangsa dan dunia.
Pada 2020, sebanyak 156.549 balita di Jawa Tengah mengalami stunting. Hal ini dapat disebabkan oleh praktik pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ke makanan bergizi, kurangnya akses air bersih, hingga terbatasnya layanan kesehatan.
Di acara rembug desa itu juga mengemuka pentingnya pemerintah merespons cepat keluhan warga. Ganjar sempat mendapat laporan dari salah satu desa di perbatasan yang salah satu warganya positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit luar kabupaten Karanganyar.
“Kalau meninggal dunia, kesulitan mobil ambulans. RS ada di luar kota. Nah, untungnya ada BPBD yang bisa dimintai bantuan armada angkutan. Dinas Kesehatan harus siap dengan Call Centre 24 jam. Saya juga mengapresiasi pak bupati yang bersedia memberikan nomor teleponnya ke warga,” katanya.
Disebutnya pula, Pemprov Jateng mengejar pemenuhan vaksinasi Covid-19 bagi mayoritas populasi. Dijelaskan, suatu daerah mencapai herd immunity jika 80 persen populasi telah divaksin.
“Kita terus komunikasi ke Menkes untuk percepatan vaksinasi. Kemarin diberi astra zeneca 270 ribu dosis dan sinovac 500 ribu dosis. Sebenarnya permintaan 2,4 juta dosis tiap minggu. Vaksinator di desa-desa sudah siap. Tinggal nunggu vaksinnya. Tugas saya dan pak bupati menyiapkan tenaganya,” katanya.
Sumber : KRJOGJA