Inggris Akan Akhiri Evakuasi Sipil dari Afghanistan

Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/TEMPO.CO
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan penerbangan evakuasi sipil warga Inggris dan pengungsi Afghanistan dari bandara Kabul memasuki jam-jam terakhir, kata juru bicara kementerian pada Sabtu.

Televisi Inggris, Sky News, melaporkan penerbangan Inggris terakhir untuk warga sipil telah meninggalkan bandara Kabul semalam.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada Jumat bahwa Inggris memasuki jam-jam terakhir evakuasi dan hanya akan memproses orang-orang yang sudah berada di dalam bandara Kabul, dikutip dari Reuters, 28 Agustus 2021.

Duta Besar Inggris untuk Afghanistan, Laurie Bristow, juga mengatakan pada Sabtu bahwa waktunya telah tiba untuk mengakhiri pengangkutan udara yang telah mengevakuasi hampir 15.000 warga Afghanistan dan Inggris selama dua minggu terakhir.

“Sudah waktunya untuk menutup fase operasi ini tetapi kami tidak melupakan orang-orang yang masih harus pergi, dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mereka,” katanya dalam pernyataan di bandara Kabul yang dirilis oleh kementerian luar negeri Inggris.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan Jumat malam bahwa mereka telah mengevakuasi lebih dari 14.500 warga Afghanistan dan Inggris dalam dua minggu sejak Taliban menguasai Afghanistan.

Inggris adalah sekutu utama AS sejak awal invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada 2001 yang menggulingkan Taliban yang berkuasa saat itu.

Kepala angkatan bersenjata Inggris, Jenderal Nick Carter, berbicara kepada Sky News, mengatakan Inggris dan sekutunya mungkin bekerja sama dengan Taliban di masa depan untuk mengatasi ancaman dari kelompok militan ISIS. Kelompok itu, musuh bersama negara Barat dan Taliban, bertanggung jawab atas bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis yang menewaskan puluhan orang, termasuk 13 anggota militer AS.

“Jika Taliban mampu menunjukkan bahwa mereka dapat berperilaku seperti pemerintah normal akan berperilaku dalam kaitannya dengan ancaman teroris, kita mungkin menemukan bahwa kita beroperasi bersama-sama,” kata Carter.

“Tapi kita harus menunggu dan melihat. Tentu saja beberapa cerita yang kita dapatkan tentang cara mereka (Taliban) memperlakukan musuh mereka berarti akan sangat sulit bagi kita untuk bekerja dengan mereka saat ini,” tambah Carter.

Jumat malam, Inggris mengatakan akan membantu penerbangan sewaan pribadi untuk mengevakuasi anjing dan kucing milik badan amal penyelamatan hewan yang dijalankan oleh mantan tentara Inggris, Paul Farthing, yang kondisinya menarik perhatian publik Inggris.

TEMPO.CO | REUTERS | SKY NEWS