TANHANANEWS.COM, Jakarta – Pelaku bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Mahakudus atau Katedral Makassar Sulawesi Selatan, Minggu pagi (28/3/2021) diduga dilakukan oleh kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengemoban di Jolo Filipina.
“Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tadi malam, sebagaimana dilansir CNNIndonesia.
Dua pelaku bom bunuh diri dinyatakan tewas, terdiri dari satu orang laki-laki dan satu perempuan. Selain itu, seorang satpam gereja turut menjadi korban dan mengalami luka-luka akibat menghadang pelaku memasuki area gereja.
Peristiwa itu pun mengakibatkan 20 orang mengalami luka-luka, terdiri dari masyarakat dan petugas keamanan gereja. Diketahui, ledakan terjadi sekitar pukul 10.20 WITA, atau pasca-misa kedua berlangsung. Sebagian umat yang mengikuti ibadah sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sesaat setelah insiden, polisi turun untuk berjaga dan menyisir sejumlah titik di lokasi kejadian. Tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) juga diterjunkan untuk memeriksa pelbagai temuan di lokasi kejadian.
Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono membeberkan bahwa pelaku meledakkan diri sembari mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi DD 5984 MD. Keduanya ingin memasuki area gereja ketika melihat banyak umat yang telah selesai beribadah keluar.
Dari hasil olah TKP sementara, ditemukan bahwa kendaraan tersebut telah hancur. Kemudian, terdapat juga beberapa potongan tubuh yang diduga dari pelaku pengeboman ini.
“Tentunya kami harus mengetahui persis dari barang bukti, alat bukti yang ditemukan dan keterangan saksi. Anggota masih bekerja dan kami masih evaluasi,” kata Argo dalam konferensi pers siang kemarin pascaledakan.
(Redaksi)