Putut Sadono: Kirab Budaya ke 19 Desa Wanurejo Borobudur Upaya Lestarikan Warisan Leluhur

Putut Sadono: Kirab Budaya ke 19 Desa Wanurejo Borobudur Upaya Lestarikan Warisan Leluhur - Foto : TANHANANEWS.COM/Putut Sadono
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 9 dusun di Kelurahan Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah, pada Jumat, 23 Mei 2025. Acara yang dimulai pukul 21.00 WIB tersebut bertajuk Gelar Budaya Desa Wanurejo Borobudur ke-19 dengan menampilkan salah satunya adalah kirab budaya.

Menurut kontributor Tanhananews.com dari Borobudur yang juga ketua panitia pelakasana kirab budaya, Putut Sadono, Rabu, kirab dan pagelaran seni budaya di desa wisata tersebut sebagai upaya masyarakat setempat melestarikan budaya tradisional yang merupakan warisan dari para leluhur sekaligus sebagai untuk meningkatkan kunjungan wisata budaya di kawasan Candi Borobudur.

“Kegiatan ini berlangsung setiap tahun, dengan kirab dimulai dari dusun Tingal Kulon yang menampilkan mahakarya tingal kulon dan murni hasil karya anak muda tingal kulon yang dipimpin oleh suadra Andri selaku team kreatif,” jelas Putut.

Putut yang juga seorang pengusaha umkm “Bakmi Jowo Mbah Dono” memaparkan jalan cerita dalam kirab budaya tersebut yang mengisahkan perseteruan antara Setijo dengan Gatotkaca yang keduanya merasa berkuasa di atas bumi Perdikan Tunggorono.

Kerena perseteruan antara keduanya tidak menemukan jalan keluar untuk dapat berdamai, maka diputuskanlah perang tanding dengan perjanjian tidak ada satu orangpun yang membantu dalam pertandingan tersebut. Jika terbukti salah satunya mendapat bantuan dari pihak lain, maka akan dinyatakan kalah.

“Namun tanpa sepengetahuan Setijo, ia mendapat bantuan dari pihak lain saat perang tanding berlangsung, maka Setijo dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati,” tambah Putut.

Atas kekalahan Setijo, maka wilayah Kadipaten Tunggorono sebagai bagian wilayah kerajaan Pringgodani menjadi kewenang dengan hak penuh dari Gatotkaca. Dan diakhir cerita, Ki Semar mengajak Gatotkaca beserta punggawanya serta masyarakat menggelar syukuran kepada Dewi Bumi.

Dalam keterangannya, Putut juga berharap kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari semua pihak, selain pemerintah daerah dan masyarakat, mengingat akan menjadi daya tarik kunjungan wisata baik domestik maupun manca negera.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu ketertiban dan kelancaran acara kirab budaya ke 19 Dewa Wanurejo 2025, khususnya kepada Kadus Bapak Suparjo,” pungkasnya.

Kegiatan yang dimulai dari Pasar Borobudur berakhir di Pondok Tinggal ini sebagai Gatotkaca diperankan oleh Budiono dan Ki Semar diperankan oleh Ibnu.

KONTRIBUTOR: PUTUT SADONO | EDITOR: EDDY PRASETYO