Menteri ESDM Tekankan Beberapa Hal Saat Lantik Deputi Perencanaan SKK Migas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik Pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Selasa(27:7) - Foto Humas SKK Migas
Waktu Baca : 3 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik Pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Selasa(27/7).

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 128.K/KP.05/MEM.S/2021 tanggal 22 Juli 2021, pejabat yang dilantik adalah Benny Lubiantara sebagai Deputi Perencanaan SKK Migas.

Arifin berharap, Pimpinan Tinggi yang baru dilantik dapat memperkuat SKK Migas dengan melakukan terobosan dan langkah strategis yang dapat meningkatkan kinerja SKK Migas dengan mengedepankan integritas sesuai sumpah jabatan serta fakta integritas yang telah diucapkan.

Ia juga mengatakan dalam situasi pandemi COVID-19 seluruh jajaran di Kementerian ESDM, BUMN sektor ESDM untuk melakukan upaya maksimal untuk mencegah menjalarnya COVID-19 ini. Serta juga melakukan penanganan yang terbaik terhadap pegawai yang terpapar.

“2021 merupakan tantangan yang menantang dalam capaian hulu migas, seperti produksi dan lifting. Capaian lifting minyak sebesar 666.000 barel per hari atau 94,6% dari target APBN yang telah ditetapkan tahun ini sebesar 705.000 barel. Sedangkan untuk lifting gas sebesar 5430 MMSCFD dari target APBN sebesar 5638 MMSCFD atau 96,3%,” kata Arifin, saat acara pelantikan yang digelar secara langsung dan virtual, di Gedung Kementerian ESDM Jakarta.

Dia menekankan untuk menjaga tingkat produksi nasional, maka alih kelola WK Rokan yang akan terjadi pada 18 Agustus dari PT CPI ke PT Pertamina Hulu Rokan agar dikawal dengan baik. Sehingga proses alih kelola dalam berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu tingkat produksi minyak di blok ini.

“Di tengah tantangan yang kita hadapi, kenaikan harga minyak turut mendongkrak ICP. ICP bulan Juni 2021 mencapai US$70,23 per barrel. Sedangkan rata-rata ICP Januari sampai dengan 30 Juni 2021 sebesar US$62,42 per barel. Hal ini tentu memberikan nilai positif pada penerimaan negara dari sektor hulu migas,” ujar Arifin.

Menurutnya selama periode Semester I 2021 ini penerimaan negara sektor migas mencapai US$6,67 miliar atau setara dengan Rp96,7 triliun. Penerimaan ini adalah sebesar 91,7% dari target yang dicanangkan dalam APBN 2021.

“Tahun 2021 ini kita harapkan akan menjadi tahun pembuktian ketangguhan industri hulu migas untuk mempertahankan produksi migas. Saya meminta agar dapat mengawal rencana strategis hulu migas sehingga target hulu migas di tahun 2030 untuk target sasaran 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12.000 MMSCFD gas bumi per hari dapat dicapai,” kata Arifin.

Dia menekankan bahwa terdapat empat strategi utama yang perlu dilakukan dan diupayakan secara extra ordinary oleh seluruh pelaku industri hulu migas dalam rangka pencapaian target tersebut.

Pertama, mempertahankan level produksi saat ini melalui optimasi produksi pada lapangan eksisting, melalui manajemen yang baik, pelaksanaan program kerja agresif, masif serta efektif dan efisien, transisi wilayah kerja alih kelola dilakukan secara tepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan yang tidak berproduksi menjadi kunci menahan laju penurunan produksi secara alamiah di berbagai lapangan migas dengan kondisi yang sudah mature.

Kedua, melalui transformasi sumber daya continued atau continued resources menjadi produksi melalui pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui hingga percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan. Selain itu diperlukan pula perhatian khusus untuk pengembangan migas non konvensional di Indonesia.

Ketiga, percepatan penerapan pemproteksian tahap lanjut baik secondary maupun tertiary recovery yang diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak nasional. Untuk mewujudkan cita-cita di tahun 2030 maka beberapa proyek EOR harus segera direncanakan dan dieksekusi. Pemerintah juga mendorong KKKS untuk menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR.

Keempat, peningkatan dan percepatan eksplorasi menjadi strategi yang tidak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Pemerintah akan senantiasa mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan kualitas data migas secara terintegrasi sehingga dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas di Indonesian.

Selain itu pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti di wilayah terbuka serta keterbukaan akses data hulu migas menjadi salah satu upaya kunci untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi hulu migas di Indonesia.

“Pada kesempatan ini Saya juga minta agar SKK Migas terus melanjutkan perbaikan tata kelola hulu migas agar lebih efisien dan efektif agar dapat mencapai target yang maksimal. Saya mengajak hadirin sekalian memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kita selalu diberikan kesehatan terutama di saat pandemi seperti sekarang ini, agar kita dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” kata Arifin.

Sumber : Humas SKK Migas

Editor : Eddy Prasetyo