Wartawan Selamat dari Serangan Penembakan di Afghanistan

Polisi keamanan Afghanistan memblokir seorang jurnalis TV dari syuting di lokasi serangan bom di Kabul, Afghanistan, 10 Februari 2021. (Foto- AP)
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Sejumlah pria bersenjata di atas motor mengacungkan senjata api kecil dan menembak seorang wartawan televisi di dalam mobilnya di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Wartawan itu terluka.

Ali Reza Sharifi, wartawan Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), selamat dari serangan Jumat (29/10/2021) malam itu, kata wakil juru bicara Taliban, Bilal Karimi, kepada Associated Press, dilansir dari VOA Indonesia, Minggu.

“Kami sedang menyelidiki untuk menemukan pelaku,” ujarnya. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah organisasi pemantau media di Afghanistan melaporkan lebih dari 30 kasus kekerasan dan ancaman kekerasan terhadap wartawan Afghanistan dalam lebih dari dua bulan terakhir, di mana hampir 90% serangan dilakukan oleh Taliban.

Sharifi mengatakan kepada AP bahwa ia tengah menyetir mobilnya dalam perjalanan pulang ketika dua pria yang mengendarai sepeda motor menembaki mobilnya. “Sebutir peluru yang ditembakkan dari sisi kiri mengenai bibir saya,” ungkapnya, yang menambahkan bahwa “pecahan kaca jendela mobil mengenai mata kiri saya.”

Foto-foto mobil Sharifi yang tersebar di media sosial menunjukkan setidaknya dua lubang peluru pada salah satu jendela mobil. “Mereka mulai menembak dari depan dan saya menghindarinya dengan pindah ke kursi belakang,” tuturnya.

Semenjak penarikan pasukan AS dari Afghanistan akhir Agustus lalu, tiga wartawan tewas terbunuh di Afghanistan.

Secara terpisah, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan dalam beberapa cuitannya di Twitter bahwa sejumlah pelaku yang tidak dikenal melepaskan tembakan pada sebuah upacara pernikahan di sebuah daerah terpencil di timur provinsi Nangarhar, menewaskan tiga warga dan melukai beberapa lainnya. Dua pria telah ditangkap, sementara pria ketiga masih buron.

Belum jelas mengapa mereka menyasar pernikahan itu, namun Mujahid mengatakan para pelaku mencoba menghentikan alunan musik di pernikahan itu sambil menyebut nama Taliban, meski mereka tidak secara resmi berafiliasi dengan kelompok itu.

VOA INDONESIA