TANHANANEWS.COM, Jakarta — Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, sedang berjuang untuk meraih kemenangan di Olimpiade Tokyo untuk mengenang mendiang saudaranya yang meninggal karena COVID-19. Saat Jojo sedang berlaga di Thailand awal tahun ini ketika dia mengetahui bahwa kakak laki-lakinya, Ivan, telah terinfeksi virus corona (COVID-19) di rumah.
Ibu, ayah, dan kakak laki-laki Jojo akhirnya dilarikan di rumah sakit, tetapi kondisi saudaranya paling parah.
“Setelah saya kembali dari Thailand, ibu berkata kepada saya, ‘dia sudah sakit’,” kata juara bulu tangkis Asian Games 2018.
“Ibu dan ayah saya sakit pada saat yang sama, tetapi dirawat di rumah sakit yang berbeda dengan kakak saya,” ujar pebulu tangkis berusia 23 tahun itu.
Hari itu, Jojo berencana menengok ayah dan ibunya dulu, baru kemudian malam harinya ke rumah sakit tempat kakaknya dirawat.
Sayangnya, Ivan meninggal, dan Jojo harus menyampaikan kepada orang tuanya berita memilukan itu.
“Setelah kakak saya meninggal, saya tidak memberi tahu ibu dan ayah sekitar selama satu minggu,” kata Jojo, yang mengalahkan Aram Mahmoud dari Tim Olimpiade Pengungsi dalam pertandingan pembukanya di Tokyo, Sabtu (24/7/2021).
“Saya menyimpannya sendiri. Setelah ayah dan ibu saya pulih lagi, maka saya harus memberi tahu mereka. Tentu saja, ibu saya terus menangis.”
Jojo, peringkat tujuh dunia, mengatakan bahwa orang tuanya kini telah pulih dan “senang melihat saya di Olimpiade”.
Namun kenangan akan abangnya tidak pudar ketika Jojo mencoba untuk menorehkan prestasi di ibu kota Jepang – bahkan jika persiapannya sangat terganggu oleh tragedi keluarga.
“Ini untuknya dan saya ingin melakukan yang terbaik untuknya,” katanya.
Virus corona membuat Olimpiade Tokyo tertunda satu tahun dan sebagian besar acara berlangsung tanpa penonton.
Sumber : VOA Indonesia/AFP