TANHANANEWS.COM, Jakarta — Sepuluh juta anak-anak di Afghanistan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan sejak Taliban berkuasa bulan ini, kata seorang juru bicara UNICEF Afghanistan hari Rabu.
Organisasi tersebut menyatakan pihaknya memperkirakan situasi kemanusiaan di negara itu akan memburuk karena kemarau hebat, dimulainya musim dingin dan pandemi virus corona.
“Afghanistan adalah negara dalam krisis, dan mereka yang bertanggung jawab paling sedikit dalam krisis itu harus menanggung konsekuensi yang paling berat,” kata Sam Mort, juru bicara UNICEF Afghanistan, dalam wawancara dengan Sky News, melansir dari VOA Indonesia Rabu (25/8/2021).
“Banyak di antara anak-anak ini yang melihat kekejaman yang tidak seharusnya dilihat oleh anak-anak,” lanjutnya.
Anak-anak di Afghanistan sendiri bertahan dengan bantuan kemanusiaan dan sekitar setengah juta di antaranya diperkirakan menderita akibat kekurangan gizi parah tahun ini, kata UNICEF. Disebutkan pula sekitar 4,2 juta anak-anak, termasuk 2,2 juta di antaranya anak perempuan, tidak bersekolah.
Afghanistan adalah negara miskin yang bergantung pada bantuan internasional, bahkan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan pada awal bulan ini.
Meskipun UNICEF mampu menyediakan air dan bantuan lain untuk sebagian dari warga yang mengungsi di dalam negeri, kemarau baru-baru ini di negara itu menyebabkan produksi pangan dapat habis dalam beberapa bulan mendatang, kata Sam Mort mengingatkan.
VOA INDONESIA