Imbas Lockdown, Malaysia Deportasi 7.200 WNI

Ilustrasi (FreePik)
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengungkapkan bahwa pemerintah Malaysia akan mendeportasi sebanyak 7.200 Warga Negara Indonesia (WNI) imbas penerapan lockdown di negeri jiran.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi yang diikuti oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kemenkes, Kemenkumham, Kemensos, BNPB, Kamis (10/6/2021)

“Antisipasi kepulangan ini harus kita lakukan bersama-sama. Kita harus berhati-hati. Masalah ini tidak mudah,” kata Femmy dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Jumat (11/6/2021) dilansir CNNIndonesia.

Ribuan orang itu merupakan WNI yang terdiri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) alias TKI, baik yang memiliki dokumen izin tinggal maupun tidak, serta WNI deportan.

Dari 7.200 orang tersebut, terdapat 300 orang yang termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

Femme melanjutkan, pemerintah juga telah melakukan antisipasi kepulangan WNI dari Malaysia, yakni menyiapkan titik-titik kepulangan WNI di Bandara Soekarno-Hatta agar tidak menumpuk dan mencegah penularan virus corona.

Pemerintah menurutnya juga telah menyediakan fasilitas skrining covid-19 swab test PCR untuk memastikan WNI yang pulang aman dari Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi tempat karantina bagi WNI sebelum dipulangkan, yakni di Wisma Atlet. WNI juga mendapat pendampingan hingga ke daerah asal.

Lebih lanjut, Femmy menyebut pemerintah akan mendahulukan kepulangan WNI kelompok rentan. Sebanyak 300 orang WNI yang termasuk kelompok rentan ini akan dipulangkan tanggal 24 Juni.

“Kita mohon semua kementerian/lembaga dapat memberikan dukungannya sampai dengan mereka sampai tujuan rumahnya. Apalagi banyak kelompok rentan ini, ada lansianya, perempuannya. Mudah-mudahan 300 orang ini bisa kita pulangkan lebih dahulu dalam kondisi yang baik,” pungkasnya.

Malaysia diketahui tengah mengalami kenaikan kasus covid-19 yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan, Pemerintah Malaysia disebut tengah merencanakan perpanjangan lockdown karena kasus harian Covid-19 belum di bawah 4.000 dan angka kematian tetap tinggi.

Pada Kamis (10/6/2021), Malaysia mencatat kasus harian sebanyak 5.671, sehingga total kasus Covid-19 mencapai 639.562. Sementara itu, angka kematian bertambah 23 menjadi total 3.684.

Sumber : CNNIndonesia