TANHANANEWS.COM, Bandung — Kolaborasi PT Pindad (Persero) dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung meluncurkan program MAUNG PANTES (Masyarakat Unggul, Pindad Terus Sukses) serta Buruan Sae MANTAP (Maunya Tanam Apa).
Program yang merupakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pindad diresmikan oleh Walikota Bandung, Oded M Danial di RW.09 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong Bandung pada Senin (30/8/2021) mengutip keterangan Pindad.
Hadir dalam peresmian tersebut, Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero), Syaifuddin; Kepala Dinas DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar; Camat Kecamatan Kiaracondong, Lurah di Kecamatan Kiaracondong, Kapolsek dan Koramil Kiaracondong, Ketua RW 09 dan Petani Kelompok Urban Farming.
MAUNG PANTES dan Buruan Sae MANTAP untuk Pemberdayaan Masyarakat di kota Bandung dan merupakan Pilot Project BUMN dalam mengimplementasikan nilai-nilai CSR – TJSL sesuai arahan dari Kementerian BUMN dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang saat ini sedang digaungkan oleh pemerintah Indonesia.
Memanfaatkan lahan yang semula adalah TPS Pindad untuk mengakomodir segala keperluan Urban Farming terutama penjualan hasil panen yang belum optimal.
Dengan teknik pemasaran yang baru, hasil panen urban farming nantinya dapat dipesan atau dibeli oleh karyawan Pindad, Unit IIKP, karyawan koperasi maupun anak perusahaan Pindad dengan kualitas panen yang terjaga dibawah pengawasan DKPP Kota Bandung.
Direktur Strategi Bisnis, Syaifuddin mengatakan kolaborasi antara Pindad dan masyarakat sekitar harus terus dibangun tidak hanya saat pandemi. Pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sekitar harus bergerak bersama-sama untuk menyelaraskan kolaborasi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Kemajuan itu tidak bisa diraih sendirian. Diperlukan keterlibatan semua elemen di perusahaan dan pemerintah tentunya menjadi bagian yang penting untuk menyelaraskan kolaborasi yang terbentuk,” ujar Syaifuddin.
Ia juga berpendapat bahwa pandemi ini membuat dinamika yang cukup besar yang tentunya berdampak pada masyarakat dalam ketahanan kesehatan, ekonomi dan pangan.
“Saat ini Pindad memiliki aset dan masyarakat sekitar memilki potensi untuk mengelola aset. Mudah-mudahan (program ini) bisa menjadi manfaat dan bersifat kontinu dalam membangun ketahanan pangan,” katanya.
“Pindad melalui TJSL akan support sebisa mungkin untuk memberdayakan masyarakat sekitar, membina dalam pemasaran, manajemennya sekaligus menjadi pasar,” tutur Syaifuddin.
Walikota Bandung, Oded M Danial dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas RW 09 Kelurahan Sukapura yang terus melaksanakan kolaborasi. Oded berharap semoga seluruh elemen di Kota Bandung dapat mewujudkan kolaborasi yang baik.
“Saya punya keyakinan untuk membangun kota, namun dalam prosesnya (pembangunan) tidak bisa parsial, sehingga inovasi dan kolaborasi merupakan sebuah keniscayaan,” kata Oded
Oded menilai kolaborasi antar pihak pemerintah, elemen pengusaha, pekerja dan masyarakat sangat diperlukan. Apabila tidak punya inovasi, siap-siap tertinggal dengan yang lain.
“PT Pindad sudah begitu banyak melaksanakan program kolaborasi melalui CSR, yang sejalan dengan regulasi Kota Bandung. Mari kita terus lakukan Urban Farming, mudah-mudahan (kolaborasi) ini menjadi energi membangun kebersamaan, insyaallah,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan juga penandatangan kerjasama tahap II antara PT Pindad (Persero) dan Kelompok Masyarakat RW.14 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong dan penandatanganan Deklarasi Komitmen PT Pindad.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita, panen hasil urban farming, penanaman bibit sayuran, pemberian bibit lele dan ayam yang secara simbolik dilakukan oleh Walikota Kota Bandung kepada masyarakat RW.09.
PINDAD | Editor : Eddy Prasetyo