Sandiaga Dorong Produk Kuliner Pempek di Palembang untuk Go Internasional

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama pelaku kuliner pempek khas Palembang - Foto Kemenparekraf
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Menparekraf Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, Palembang, pada Kamis (30/9/2021) mendorong para pelaku kuliner pempek khas Palembang, Sumatera Selatan, agar dapat memperkuat produknya dari sisi kreativitas, inovasi, dan kolaborasi, agar bisa memperluas pasar, sehingga, tidak hanya pasar domestik tapi juga pasar global.

“Kalau kita ingat Kota Palembang pasti kita ingat pempek, Sungai Musi, dan Jembatan Ampera. Ini yang harus kita kembangkan kreativitas dan inovasi untuk mengambil peluang menjadi pemenang,” kata Menparekraf dalam keterangan persnya, Jumat (1/10/2021).

Dalam kesempatan itu, Sandiaga dibantu Ny. Yenni salah seorang pengusaha pempek, belajar membuat pempek kapal selam yang berisi telur bebek.

“Sensasinya lain ya agak lembut-lembut dan ternyata membuat kapal selam cukup rumit. Di Jakarta pempek kapal selam itu menjadi salah satu jokes, kalau mau lawan orang Indonesia susah, apalagi orang Sumatera Selatan, karena kapal selam saja dimakan'” katanya.

Ia juga berharap hal ini dapat menjadi story telling agar produk-produk ekonomi kreatif di Palembang semakin menarik wisatawan.

Selain pempek, Kota Palembang juga terkenal dengan kuliner khas lainnya seperti pindang, tekwan, laksan, dan burgo. Ragam kuliner dengan kearifan lokal ini menunjukkan subsektor kuliner Palembang sangat potensial dan harus dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dengan seluruh stakeholders terkait.

Dikatakan Sandiaga, Kemenparekraf terus berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif melalui berbagai program dan kegiatan. Salah satunya melalui kehadiran Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Palembang.

Program ini bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola, dan mengonversi kreativitas, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya untuk mengembangkan potensi lokal.

“Saya harap hari ini kita bisa saling belajar. Dulu saya juga pengusaha sebelum kerja di Kementerian. Mulai bangun usaha karena di-PHK tahun 1997 dan karyawannya cuma tiga. Dan alhamdulillah hari ini sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia. Hal ini juga tidak lepas dari kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan yang paling penting kerja ikhlas. Lakukan yang terbaik, dan sisanya serahkan kepada Allah SWT, insyaAllah usaha kita akan maju,” katanya.

Bagi para pengusaha yang sulit untuk mendapatkan akses modal usaha, Menprekraf mengarahkan untuk mendaftarkan diri menjadi nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (PNM). Karena, ia yakin bahwa kemudahan akses permodalan yang diberikan oleh PNM sangat sesuai, tepat sasaran, dan tepat manfaat. Lantaran banyak pelaku usaha khususnya ibu-ibu yang sangat membutuhkan permodalan demi kelangsungan usahanya, tanpa adanya beban agunan.

Pada akhir acara, Menparekraf Sandiaga menyerahkan sertifikat bagi penerima Bantuan Insentif Pemerintah Jaring Pengaman Usaha (BIP JPU) tahun 2021 ke lima orang pelaku paiwisata dan ekonomi kreatif di Palembang. Diantaranya Pash Songket, Muntasir, Tarzani, Ria, dan Rika Herlina.

“Kita harapkan ini akan menjadi sinyal kebangkitan UMKM khususnya di subsektor ekonomi kreatif kuliner, kriya, dan fesyen. Sehingga bukan hanya pempek yang dikenal di Palembang tetapi produk ekonomi kreatif juga dapat menjadi unggulan, agar pariwisata dan ekonomi kreatif di Palembang segera bangkit dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” harapnya.

Turut hadir Direrktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Hariyanto; Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra, Rosidin; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal; Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Kemas Isnaini Madani.

KEMENPAREKRAF | EDITOR : Eddy Prasetyo