Ketum PPM Mengutuk Keras Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Ketua Umum Pemuda Panca Marga, Berto Izaak Doko (Foto Istimewa)
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP PPM), Berto Izaak Doko mengutuk keras tindakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Mahakudus atau Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021)

Berto menyampaikan melalui sambungan telpon bahwa ditengah upaya Bangsa Indonesia sedang bangkit menghadapi pandemi Covid-19, masih saja ada orang-orang yang berperilaku jahat dan kejam.

“Bangsa kita sedang berusaha keras bangkit dari masalah berat menghadapi pandemi Covid-19, ternyata masih saja ada orang-orang dengan perilaku jahat dan kejam mencelakaan orang lain apalagi ditempat ibadah,” kata Berto

“Saya secara pribadi dan atas nama organisasi PPM mengutuk keras perbuatan biadab pelaku bom bunuh diri di Makassar, serta meminta kepada jajaran PPM di semua tingkatan di daerah agar membantu masyarakat turut mewaspadai gerakan-gerakan intoleran yang seringkali  melibatkan kalangan pemuda,” tegasnya.

Mengutip dari CNNIndonesia, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qumas menyampaikan hal yang sama mengutuk keras aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar.

Yaqut menegaskan bahwa tindakan yang merugikan dan mengakibatkan sejumlah orang terluka tersebut tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun, serta menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Minggu (28/3).

Karena itu Yaqut meminta polisi segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan di kawasan tempat ibadah tersebut. Dia juga meminta penegak hukum mengusut tuntas aktor-aktir yang terlibat pengeboman.

Lebih lanjut dia menduga pengeboman itu bukan merupakan aksi tunggal. Sebab menurutnya dalam beberapa insiden, kerapkali pelaku digerakkan oleh jaringan.

“Namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi. Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” tutur Yaqut lagi.

Atas kejadian tersebut, dia mengimbau para tokoh agama untuk meningkatkan pola pengajaran agama dengan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Sebelumnya sebuah bom meledak di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar Minggu (28/3) pagi. Polisi menyatakan ledakan berasal dari bom bunuh diri.

Polisi menduga pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor di kawasan gereja. Hal itu berdasarkan para saksi mata yang berada di sekitar gereja.

Lokasi gereja Katedral, terletak dekat lapangan Karebosi. Saat peristiwa ledakan terjadi, di lapangan tersebut juga sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

Usai insiden pengeboman, sterilisasi dilakukan di sekitar lokasi ledakan. Selain itu seluruh aktivitas jemaat gereja pun dihentikan. Sementara aparat masih berjaga dan petugas lain bersama anjing pelacak menyisir lokasi.

(Redaksi)